Jambitoday – Ketua Asosiasi Transportasi Batubara Jambi (ATJ), Karyadi buka suara perihal angkutan batu bara yang masih beroperasi pada Sabtu 02 September malam. Angkutan batu bara yang beroperasi itu merupakan sisa kendaraan yang ‘menggantung’ di kantung parkir. Seyogyanya mulai Sabtu itu sudah tidak diperbolehkan angkutan batu bara beroperasi sesuai diskresi kepolisian.
Karyadi menyampaikan bahwa pihak nya mendapatkan laporan, bahwa masih ada yang beroperasi mungkin itu mobil ngantung. Tetapi hari ini sudah di komunikasikan khusus di Batanghari tidak ada lagi yang beroperasi. Jika ada masyarakat yang melihat, agar melaporkan ke pihaknya.
Karyadi juga menyebutkan pentingnya aplikasi Simpang Bara kalau semua sopir patuh pakai kartu Simpang Bara maka ATJ menjamin tidak akan ada lagi kendaraan menggantung dan melebihi 4.000 yang beroperasi karena semua terdata di cek poin. 4.000 kartu sudah tersebar masalah sekarang banyak mobil musiman yang terdaftar di perusahaan transportir bahkan banyak nomor polisi luar yang curi-curi tarikan pulang.
Dengan kondisi tersebut ATJ meminta ketegasan dari aparat penegak hukum dan pemerintah jika perlu berikan sanksi keras bagi anggota ATJ atau sopir yang melawan aturan dan yang tidak mau diatur.
“Karena kalau aturan sudah tidak kurang lagi yang lemah adalah penegakan dan pengawasanya saja,” tutup Karyadi.
