Objek Wisata Hutan Mangrove Pangkal Babu Tanjabbar, Pengunjung Bisa Beri Makan Satwa

Objek Wisata Hutan Mangrove Pangkal Babu Tanjabbar, Pengunjung Bisa Beri Makan Satwa

Jambitoday – Belakangan ramai dikunjungi wisatawan, kawasan hutan mangrove Pangkal Babu merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi.

Jaraknya hanya 135 km dari pusat Kota Jambi, bahkan pengunjung objek wisata Hutan Mengrove Pangkal Babu bisa berinteraksi dan memberi makan langsung hewan yang berkeliaran bebas di lokasi. Hutan Mangrove Pangkal Babu sendiri memilki luas keseluruhan 121 hektare dan terbagi dalam tiga zona yang nemilki peran dan fungsinya masing-masing.

Tiga zona hutan mangrove ini yakni 24 hektare kawasan ekowisata, 40 hektar zona pemanfaatan dan 58 hektar zona perlindungan. Tiga zona Hutan Mangrove Pangkal Babu, Desa Tungkal 1, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi memilki peran masing-masing. Zona pemanfaatan mangrove yang memilki luas 40 hektare hanya boleh dimanfaatkan habitat yang ada di lokasi itu seperti pengambilan udang, kepiting bakau, dan hewan hewan air yang bisa dikonsumsi dan diambil manfaatnya.

Kabid Detinasi Pariwisata, Dinas Pariwsiata, Pemuda dan Olaharaga (Disparpora) Tanjabbar, Rengga Sekarsari mengatakan dalam arti zona pemanfaatan ini bukan untuk pohonya ditebang, tetapi pemanfaatan ekosistem yang ada disalamnya.

Pada zona perlindungan mangrove yang memilki luas 58 hektare, dilarang untuk dijamah, dirambah, dan dilakukan altivitas lain selain dari penanaman, pemadatan kawasan mangrove dan lainnya. Zona ekowisata yang memilki luas 23 hektar inilah yang saat ini dikelola menjado kawasan wisata yang bisa dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan baik lokal maupun dari berbagai negara.

Kawasan Hutan Mangrove Pangkal Babu, para wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua hingga kepos pertama yang akan masuk di kawasan ekowisata ini. Selanjutnya bisa masuk ke lokasi dengan berjalan kaki dan menikmati keindahan hutan mangrove. Pengunjung bisa membawa makanan dari luar, atau juga bisa membeli di dalam kawasan. Di lokasi ini terdapat berbagai lokasi spot foto mulai dari menara-menara, dan bisa langsung melihat serta berfoto ke laut lepas.

Jika pengunjung ingin beristirahat bisa memanfaatkan gezebo yang ada di lokasi yang sudah tersedia secata gratis. Selain itu, di ujung kawasan mangrove terdapat kapal yang dimodifikasi dan dijadikan kantin.

Rengga Sekarsari mengungkapkan ada kapal yang dimofikasi dijadikan semacam kaffe kecil diujung itu. Pengunjung bisa sambil menikmati lepas laut. Bahkan jika beruntung, saat bekunjung ke Hutan Mangrove Pangkal Babu saat air sedang pasang bisa menyewa boat (kapal kecil) untuk berkeliling kawasan ini memalui air dan menikmatinya. Apalagi di sore hari saat matahari tebenam keindagannya begitu menarik. Perbaikan fasilitas terus dilakukan agar kawasan itu menjadi kawasan yang bisa dikunjungi para pengunjung dan nyaman.

Wisatawan Asal Jambi, Ade Seriawati mengatakan bahwa para pengunjung bisa meniknati keindahan alam yang belum begitu banyak orang yang mengetahuinya. Keindahan alamnya sangat luar biasa, kelelahan selama di perjalanan menuju wisata Hutan Mangrove Pangkal Babu seketika terbayarkan.

Ade Seriawati juga mengungkapkan bahwa dirinya berjalan santai sambil menikmati hutan bakau yang hijau banyak spot foto yang cantik. Saat saya sudah sampai di ujung deburan ombak menenangkan pikiran seketika lelah saya hilang, banyak monyet, bisa memberikan makan ke monyet secara langsung yang ada di area wisata Mangrove Pangkal Babu. Tidak perlu khawatir jika kehausan karena di wisata Hutan Mangrove Pangkal Babu bisa minum dan makan di atas kapal. Jika air naik ada sensasi kapal bergoyang. Tidak hanya bisa makan di kapal bergoyang tetapi juga bisa makan di atas rumah pohon yang angin nya begitu sejuk. Perpaduan angin dan suara deburan ombak sangat menenangkan.

“Tidak hanya sampai di situ, sampai di ujung saya juga naik ke atas menara dan saya juga menikmati suasana Magrove dari atas,” Jelas Ade.

Pengunjung jika bisa menikmati bergabai keindahan hewan yang ada dikawasan Hutan Mangrove seperti monyet, burung bangau, elang dan lain sebagainya.

“Ketika air surut hewan yang ada di bawah juga sangat luar biasa, seperti kepiting, ciput, cempakul, kadal dan kita juga bisa melihat akar magrove yang menembus keluar,” Tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *