Jambitoday – Oknum tidak betanggung jawab yang telam melakukan perambahan hutan atau illegal logging di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), khususnya di wilayah Kabupaten Kerinci.
Tidak hanya berdampak terhadap lingkungan.perambahan hutan juga berdampak terhadap keberadaan habitat satwa yang ada di dalam kawasan hutan lindung. Dengan adanya hal tersebut, membuat konflik satwa dengan masyarakat, karena mereka turun ke pemukiman warga. Hal Ini disebabkan oleh ruang lingkup pakan hewan yang telah sempit.
Kepala Seksi Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB-TNKS) Wilayah I Kerinci Nurhamidi mengatakan untuk satwa kunci yang habitatnya berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat adalah harimau. Ada juga beberapa satwa lainya seperti tapir dan beruang. Hubungan antara alam dan satwa saling bergantung. Bahkan tidak bisa dipisahkan.
Nurhamidi juga minta kepada masyarakat untuk berperan aktif ikut menjaga hubungan alam dengan satwa, jika alam (hutan) di ganggu secara perambahan hutan, maka akan terjadi konflik antara satwa dan masyarakat. Satwa (harimau, red) turun ke pemukiman warga menyerang ternak warga, karena lokasi pakan yang menyempit akibat perambahan hutan.
Nurhamidi berharap kepada masyarakat jika mendapatkan perburuan liar seperti harimau dan satwa lainya untuk ikut melarang, karena dengan adanya pemburuan ini bisa membuat punah habitat satwa. Perambahan hutan terjadi di kawasan hutan lindung harus ditindak tegas. Begitu besar dampak dari kegiatan perambahan hutan secara illegal logging tersebut.