Jambitoday.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata total lahan yang terbakar di Jambi mencapai 229,54 hektare sepanjang awal Januari-Agustus 2023. Jumlah lahan yang terbakar meningkat seiring memasuki musim kemarau.
“Dari 1 Januari hingga 11 Agustus 2023 kemarin sudah 229,54 hektare lahan yang terbakar. Di mana, 214,41 hektar merupakan lahan mineral, sisanya 15,13 hektar merupakan lahan gambut,” kata Plh Kepala BPBD Jambi, Dodi Chandra, Sabtu (12/8/2023).
Saat ini, kata Dodi tingkat kemudahan terbakar secara umum dalam kategori mudah hingga sangat mudah terbakar akibat cuaca panas. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh wilayah Provinsi Jambi, kecuali di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh yang berada dalam kategori aman.
Dodi juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, agar peduli dengan bahaya Karhutla. Apalagi Jambi harus bebas asap
“Kita sudah alami kabut asap tahun 2015 dan 2019 lalu, jangan sampai itu terjadi lagi. Sanksi hukumnya juga sudah jelas. Jadi, mari sama-sama kita jaga, kami juga minta jangan membuka lahan dengan cara dibakar karena banyak mudharatnya dirasakan, sangat luas dampaknya,” ujar Dodi.
Sementara itu, mengenai modifikasi cuaca di Provinsi Jambi, Dodi mengatakan Pemprov Jambi sudah mengirimkan surat ke BNPB. Bahkan surat itu diserahkan langsung oleh Gubernur Jambi saat kunjungan Kepala BNPB RI ke Jambi baru-baru ini.
“TMC itu, kita sudah serahkan surat pengajuannya. Kita hanya menunggu, karena pelaksanaannya dilakukan oleh BNPB berkoordinasi dengan BMKG. Ada pertimbangan-pertimbangan juga untuk menabur garam, seperti melihat bibit awan dan lain sebagainya. Kita tunggu saja,” ucap Dodi
Berikut Rincian luas lahan yang terbakar di Provinsi Jambi dari 1 Januari hingga 11 Agustus 2023.
1. Kabupaten Batanghari : 111,14 Ha
2. Kabupaten Muaro Jambi 7,00 Ha
3. Kabupaten Tebo 31,20 Ha
4. Kabupaten Bungo 9,45 Ha
5. Kabupaten Sarolangun 40,02 Ha
6. Kabupaten Merangin 9,80 Ha
7. Kabupaten Tanjung Jabung Timur: 4,80 Ha
8. Kabupaten Tanjung Jabung Barat: 16,13 Ha