287 Desa Mandiri dan 39 Desa Tertinggal di Provinsi Jambi

Jambitoday – Desa Sungai Benuh, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah keluar dari status desa sangat tertinggal. Namun menurut persentase, desa yang tertinggal masih 2.76 % atau sebanyak 39 desa di Provinsi Jambi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jambi, Raden Najmi menyampaikan bahwa berdasarkan persentase status IDM di Provinsi Jambi dari 1.414 desa baru 287 desa dengan status mandiri. Adapun desa yang berstatus maju sebanyak 485 desa, status berkembang 603 desa, desa tertinggal 39 desa dan desa sangat tertinggal 0.

Raden Najmi juga menjelaskan bahwa satu desa yang berstatus desa sangat tertinggal sudah menjadi tertingal dengan intervensi dana desa, desa itu bisa keluar dari statusnya yang sangat tertinggal sehingga secara keseluruhan Provinsi Jambi sudah tidak ada lagi desa sangat tertinggal. Desa Sangat tertinggal kita sudah tidak ada lagi, tapi yang tertinggal masih 39 di Provinsi Jambi.

Pihaknya optimistis akan menaikan status desa tertinggal menjadi desa berkembang dalam tahun ini karena akan diintervensi dari dana desa.

Raden Najmi mengungkapkan bahwa hal ini akan segera selesai karena dana desa yang cukup besar. Namun akan di lihat juga kewenangannya karena menyangkut kewengan kabupaten dan provinsi itu yang tidak bisa diintervensi oleh desa karena penggunaan anggaran itu menyangkut kewenganan.

Desa Sungai Benuh, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur naik status menjadi desa tertinggal pada 2023 ini yang sebelumnya desa ini menyandang status desa sangat tertinggal pada 2022 lalu.

Selain itu kata Najmi fasilitas umum yang lain sudah tersedia seperti listrik, air bersih dan lain sebagainya. Hanya saja akses jalan antar desa masih sangat di butuhkan.

Pihaknya berencana dalam waktu dekat ini akan mengadakan pertemuan bersama bupati dan OPD terkait di Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk membahas masalah indikator penilaian itu, kemudian juga menyangkut kewenangan.

“Katanya sudah ada membangun SD, tapi baru 2 lokal, setelahnya menyangkut tenaga pengajarnya, selama ini warga Desa Sungai Benuh sekolah di desa tetangga dikhawatirkan kalau mereka pindah ke sekolah yang disiapkan itu sekolah yang sebelumnya akan kosong, jadi saling ketergantungan karena jaraknya tidak terlalu jauh,” ugkap Najmi.

Meskipun sudah keluar dari desa sangat tertinggal, tapi perlu menjadi catatan untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur bahwa indikator antara tertinggal dengan sangat tertinggal itu tipis sekali maka dari itu perlu intervensi APBD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *