559 Hektare Lahan Pertanian di Tanjabtim Gagal Panen Akibat Banjir

Jambitoday – Kabupaten Tanjung Jabung Timur menjadi salah satu kabupaten yang memproduksi padi di Provinsi Jambi.

Namun, lahan pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi sebanyak 559,5 hektare mengalami gagal panen akibat terendam banjir dari luapan Sungai Batanghari. Kondisi ini menyebabkan produksi padi pada musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024 di Kabupaten Tanjabtim mengalami penurunan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjungjabung Timur, Sunarno.mengatakan jika pihaknya telah mendata pada musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024, sudah ada sekitar 4.700 hektare lahan yang terdampak banjir dan lahan yang mengalami gagal panen atau puso mencapai 559,5 hektare.

Sunarno juga menjelaskan jika lahan pertanian yang terdampak banjir tersebar pada empat kecamatan yang meliputi Kecamatan Berbak, Rantau Rasau, Nipah Panjang dan Sabak Timur, dengan lahan gagal panen terluas di Kecamatan Berbak mencapai 431 hektare. Lahan pertanian yang terendam banjir meliput di Kecamatan Berbak seluas 1.265 hektare, Rantau Rasau 1.042 hektare, Nipah Panjang 999 hektare dan Sabak Timur 35 hektare.

Tidak hanya padi, namun ada tiga hektare tanaman jagung dan satu hektare tanaman kedelai mati karena terendam banjir akibat luapan Sungai Batanghari.

Salah seorang petani bernama Mugianto di Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjabtim, memilih panen lebih dini. Hal ini dikarenakan debit air tidak kunjung surut atau turun, yang menyebabkan sebagian padinya sudah mati, sehingga hanya sebagian yang bisa di panen.

Muianto memilih panen lebih awal dikarenakan takut air Sungai Batranghari semakin tinggi dan hanya sebagian kecil yang bisa dipanen hasilnya, dimana hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *