Berita  

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Desmon J Mahesa Meninggal Dunia

Jambitoday.co.id – Kabar duka datang dari Partai Gerindra. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa meninggal dunia.

Desmond masuk Partai Gerindra dan menjadi anggota DPR RI tiga periode sejak tahun 2009 hingga sekarang. Tahun ini, dia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Pada Pemilu 20019, dia menjadi anggota DPR mewakili daerah pemilihan (dapil) Banten II yang mengantongi 103.837 suara dan menjadi Juara Dapil pada Pemilu Legislatif 2019. Di Gerindra, Desmond kini menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai. Nama dan sosoknya dikenal publik lewat kabar-kabar politik dan legislasi.

Berdasarkan informasi, Desmond wafat di RS Mayapada sekitar pukul 04.00 Wib, Sabtu (24/6/2023). Alamat rumah duka berada di Jalan Saco 1 No.1, RT1/RW4, Ragunan, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan. “Ya benar,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, Sabtu (24/6/2023).

Meninggalnya Desmon juga disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang saat ini masih berada di Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Dasco mendapat kabar duka dari istri Desmond. “Memang sari kemarin Desmond masuk Rumah Sakit Mayapada. Dan, hari ini pukul empat subuh telah meninggal dunia. Saya kebetulan di Makkah mendapat telepon dari istrinya yang mengabarkan berita duka cita ini,” kata Dasco.

Berikut adalah profil aktivis pro demokrasi yang kemudian menjadi politikus dan legislator Partai Gerindra. Dilihat dari situs resmi Fraksi Gerindra DPR RI, fraksigerindra.id, diakses detikcom pada Sabtu (24/6/2023), Desmond lahir di Banjarmasin 12 Desember 1965.

Dia mendapatkan gelar sarjana hukum dari Universitas Lambung Magkurat, Banjarmasin, tahun 1994. Kemudian, dia menyabet gelar master hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM, Jakarta Pusat.

Sebelum menjadi politikus, Desmond aktif di beberapa organisasi kemasyarakatan dan lembaga bantuan hukum. Dia merupakan pendiri dari Konsorsium Pebaharuan Agraria (KPA) tahun 1994, juga pernah menjadi Presidium Nasional WALHI tahun 1995/1996. Pernah juga menjadi Direktur YLBH Nusantara Bandung tahun 1996/1997, Direkur YLBH Nusantara 1997/1998, dan Ketua YLBH Banjarmasin tahun 1997/1998. “Namanya mulai dikenal publik sejak menjadi salah satu korban penculikan aktivis pro demokrasi pada tahun 1997/1998. Saat itu dirinya tercatat sebagai salah satu aktivis dan mahasiswa yang berjuang menegakkan keadilan dan demokrasi pada masa pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto,” tulis Gerindra di situsnya. (KR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *