Bergulat dengan Beruang hingga Alami Kebutaan Mendjadi Menit Mencekam untuk Sopian

Jambitoday – Mengalami luka parah akibat diserang beruang saat berada di kebun kelapa sawit. Kini sopian terbebas dari cengkraman usai bergulat dengan hewan buas tersebut selama kurang lebih 5 menit lamanya.  Warga Desa Pematang Gadung, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi ini kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Hamba Muara Bulian.

Pria yang di ketahui berusia 58 tahun itu mengalami luka parah di mata dan juga beberapa anggota tubuh akibat cakaran beruang buas itu. Kejadian ini bermula terjadi pada Rabu (19/07) di siang hari sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat kejadian itu Sopian sedang melakukan memungut jatuhan buah sawit di kebun milik warga. ” Jadi saat diserang, ternyata korban ini sempat bergulat dengan beruang buas itu. Hal ini lah yang akhirnya membuat korban selamat dari serangan beruang buas tersebut,” Ungkap Kades Pematang Gadung, M Iksan.


” Saat korban bergulat itu sempat 4 atau 5 kali berhasil menendang kepala beruang itu, padahal beruang itu juga sudah mau menerkam paha nya tetapi dapat terlepas oleh korban, dengan pukulan lalu sepakan ke bagian kepala beruang yang di lakukan oleh korban itu lah yang mungkin melepaskan terkaman sehingga korban bisa selamat walau dengan kondisi luka parah,” Imbuhnya.

Saat terlepas dari terkaman, korban berhasil melarikan diri sejauh mungkin dari hewan buas itu. Lalu kemudian menghubungi anaknya untuk meminta pertolongan dalam kondisi tubuh penuh luka. ” Yang luka itu bagian mata sebelah kiri korban ya yang saat ini dinyatakan cacat, karena bola matanya nyaris keluar, kemudian kulit kepala terkelupas sama dengan bagian paha nya dan bagian tubuh lainnya juga ikut terluka bekas cakaran,” terang Kades Pematang Gadung.

Kades juga menjelaskan bahwa Sopian nyaris kepalanya diterkam oleh beruang besar itu namun berhasil dihalau olehnya, jadi Itu kan mata korban itu keluar karena kena gigitan beruang, tetapi masih dapat selamat karena ada perlawanan dari korban.
Kejadian warga diserang beruang itu bukan yang pertama kali. Artinya kejadian konflik hewan dan manusia di desa nya itu sudah kerap terjadi sehingga tentunya menghawatirkan warga yang beraktivitas.

” Jika kejadian ini sudah kedua atau ketiga lupa yang jelas ini bukan kali pertama walaupun jarak kejadiannya memang jauh tapi sudah meresahkan tentunya. Karena warga yang mau beraktivitas ke kebun tentunya takut. Rencana tadi pihak BKSDA sudah mau turun lakukan pencarian beruang cuman kondisi hujan maka dibatalkan karena akses ke kebun sawit itu licin jalannya. “ Imbuhnya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *