Jambitoday – Sempat mengalami keterpurukan di pasar hampir 3 tahun lamanya kini harga jual buah pinang asal Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi meroket naik.
Harga komoditi pinang kembali mengalami kenaikan. Hanya saja sangat di sayangkan di saat harga mulai naik, kualitas pinang menjadi persoalan bagi para petani. Pasalnya, saat harga mulai naik, para petani dihadapkan dengan ancaman cuaca yang buruk sehingga hasil dan kualitas pinang sendiri menjadi taruhannya.
Seorang warga Kecamatan Geragai, di Kabupaten Tanjab Timur yang berprofesi sebagai petani bernama Sunaryo menyampaikan jika dalam minggu ini harga buah pinang di kalangan pengepul mencapai Rp 7 ribu perkilogramnya.
Sunaryo sudah ada langganan pengepul yang jemput langsung ke rumah. Kalau biasanya dia cuman beli pinang dengan dihargai Rp 4 ribu perkilogramnya.
Namun kenaikan harga pinang ini sendiri tidak didukung dengan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini kerap terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Curah hujan saat ini mulai meningkat dan guyuran hujan terkadang cukup deras bisa terjadi sewaktu-waktu, baik itu pagi, siang, sore bahkan malam hari.
Darminto, yang juga merupakan warga Kecamatan Geragai adalah salah satu petani pinang juga turut menuturkan, musuh utama petani pinang adalah minimnya sinar matahari dan juga curah hujan yang meningkat. Sebab disaat kondisi itu terjadi, buah pinang menjadi sulit dijemur agar cepat kering. Jika buah pinang sering terkena hujan, akan berjamur dan kualitasnya otomatis akan menurun.
Jika buah pinang tidak terlalu kering atau rusak, tentunya akan berpengaruh dengan harga jualnya. Terlebih lagi jika buahnya rusak, tentunya tidak bisa dijual.
Darminto berharap, harga jual buah pinang ini bisa terus meningkat dan jangan sampai harga yang sudah membuat petani merasa bahagia ini, kembali anjlok. Karena dari hasil jual buah pinang inilah para petani pinang menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.