Masjid Besar Jambi Yang Menjadi Simbol Kemenangan

Jambitoday – Apabila anda berkunjung ke Provinsi Jambi, khususnya umat Islam, rasanya tidak lengkap jika tidak mengunjungi masjid besar simbol kemenangan yang berada di Kota Jambi. Masjid yang menjadi salah satu kebanggan masyarakat Provinsi Jambi itu berdiri kokoh tidak jauh dari sungai terpanjang di Pulau Sumatera, yaitu Sungai Batanghari.

Letak masjid ini juga berada di pinggir jalan utama dan dekat dengan pasar tradional terbesar di Provinsi Jambi, yang dikenal dengan Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

Masjid ini bernama Masjid Agung Al Falah. Masjid ini diresmikan pada 29 September 1980. Lokasinya berada di Jalan Sultan Thaha No. 60, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Masjid ini memilki daya tampung yang cukup banyak, yakni mencapai 10.000 orang jamaah.

Nama Al Falah pada Masjid Besar ini memiliki arti yaitu kemenangan. Masjid ini menampilkan banyak kejutan di bagian dalam ini bukan tanpa alasan. Dari segi Islami, Al Falah bermakna bahwa kehidupan manusia di dunia haruslah memperoleh kemenangan dengan mempertebal keimanan dan ketakwaan.

Masjid ini berlokasi di Tanah Pilih Seseko Betuah, yaitu tanah milik Kerajaan Melayu Jambi yang pada tahun 1855 dikuasai oleh pemerintah Belanda (Benteng Belanda). Namun berkat perjuangan yang gigih, akhirnya lokasi itu dapat dikuasai oleh pemerintah Melayu Jambi.

Masjid ini didesain sederhana, dimana daya tarik terbesar Masjid Agung Al Falah justru pada sisi kesederhanaannya. Jika kita berkunjung ke Masjid Agung Alfalah ini kita seperti melihat sebuah pendopo yang terbuka dengan banyak tiang penyanggah dan satu kubah besar di atasnya.

Bentuk bangunan dengan konsep keterbukaan tanpa sekat seperti ini menghasilkan kesan ramah. Masjid ini memilki bentuk tiang yang beragam besarnya. Jika dari kuar terlihat seperti pada umumnya. Saat memasuki bagian tengah masjid akan terlihat jajaran 40 tiang bergaris tengah lebih besar daripada tiang di luar.

Bagian bawah tiang di tengah ini dihiasi ornamen ukiran kayu. Bagian tubuh tiang terbuat dari tembaga kuningan yang didatangkan dari Jepara, Jawa Tengah. Keindahan lainnya bagian dalam masjid semakin terlihat dari bentuk mihrab yang terletak di dinding bagian barat yang merupakan satu-satunya dinding di masjid ini. Mihrab dihiasi ukiran dan kaligrafi dari kuningan dan tembaga.

Di sisi kanan mihrab terdapat kaligrafi bertuliskan asma Allah SWT, sedangkan di kirinya tertulis kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Disebelah kanan dan kiri mihrab terdapat dinding berhiaskan ukiran. Di tengahnya tertulis nama-nama khulafaurrasyidin (empat khalifah), yakni Abu Bakar Ash Sidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Kubah besar yang hanya disapu cat putih di luar ternyata memiliki kejutan jika dilihat dari dalam. Bagian dalam kubah ini dihiasi aksen hiasan geometris dengan beragam warna, putih, hijau muda, hijau tua, merah muda, dan biru. Kubah ini semakin indah dengan adanya kaligrafi terbuat dari kaca yang bertuliskan nama-nama Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *