Miris !! Warga Jujuhan Bungo Minta Sumbangan di Jalan Karena Tidak Pernah Mendapatkan Bantuan Setiap Diterjang Banjir

Jambitoday – Para Korban banjir di Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo mengeluhkan karena tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah atas musibah banjir yang menimpanya.

Dalam sebulan terakhir ini warga yang berada di Kampung Tukum 2 tersebut terkena dampak meluapnya air dari anak sungai yang melintasi gorong-gorong jalan lintas Sumatera. Diduga karena gorong-gorong yang terlalu kecil sementara debit air selama musim hujan cukup tinggi, akhirnya meluap ke rumah warga sekitar.

Rinawati, salah satu korban banjir mengatakan bahwa selama terdampak banjir mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah. Bahkan untuk mengungsi dari banjir saja, para korban banjir terpaksa harus membangun tenda darurat yang dibangun dari terpal seadanya untuk tempat kediaman sementara. Pihaknya sudah satu bulan mengalami kebanjiran akibat gorong-gorong tersumbat air tidak lancar, sebanyak 7 rumah terendam sedalam 1 meter.

Musibah banjir tersebut mengaibatkan warga yang terdampak terpaksa harus pasrah karena aktivitas pekerjaan sehari-hari juga ikut terhenti. Untuk bertahan selama mengungsi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, korban banjir terpaksa harus meminta sumbangan dari pengguna jalan yang melintas di depan lokasi banjir tersebut untuk kebutuhan ekonomi. Karena sudah satu bulan para korban tidak bisa beraktivitas akibat rumah terendam.

Para Korban banjir berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat memberikan bantuan untuk menangani permasalahan banjir yang sering kali terjadi di wilayahnya itu.

Kepala BPBD Bungo, Zainadi mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait adanyanya banjir di wilayah Dusun Sirih Sekapur tersebut. Pihaknya juga sudah turun ke lokasi tersebut bersama pihak PUPR untuk melihat kondisi wilayah rumah warga yang terkena dampak genangan air itu. Setelah ditinjau, ternyata rumah warga tersebut memang berada di kawasan rendah. Pihaknya juga sudah turun ke lokasi, sebenarnya itu bukan banjir cuma genangan air karena air terhambat gorong-gorong. Dulu ini tidak pernah terjadi tapi setelah adanya satu warga yang membangun rumah di dekat aliran sungai itu dan membuat gorong-gorong kecil sehingga aliran air menjadi terhambat.

Zainadi juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintahan dusun untuk melakukan pembangunan gorong-gorong yang lebih besar. Namun, pemilik rumah tersebut tidak terima dan meminta jaminan serta ganti rugi jika dilakukan pembongkaran gorong-gorong tersebut. Pihaknya sudah siap membangun gorong-gorong tapi terhalang dengan pemilik rumah. Sekarang pihaknya minta pemerintah dusun untuk melakukan pendekatan, jika nanti disetujui kita akan bangun.

Terkait bantuan untuk para korban banjir, dirinya akan melakukan koordinasi dengan dinas sosial untuk menanggapi keluhan warga tersebut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *