Sejarah Candi Muaro Jambi, Kompleks Bercorak Buddha Terbesar di Indonesia

Jambitoday.co.id – Candi Muaro Jambi adalah candi di Jambi yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN). Candi ini merupakan candi bercorak Buddha.
Seperti apa sejarah, daya tarik, hingga harga tiket masuk ke kawasan kompleks Candi Muaro Jambi? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Lokasi Candi Muaro Jambi
Lokasi Candi Muaro Jambi terletak di tepi Sungai Batanghari, Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi

Kurang lebih sekitar 26 kilometer timur Kota Jambi. Sementara, dari pusat Kota Jambi jaraknya 22,7 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit lebih.

Dilansir dari laman Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dari barat ke timur tepian Sungai Batanghari, kompleks Candi Muaro membentang sepanjang 7,5 kilometer.

Sejarah Candi Muaro Jambi
Candi Muaro Jambi berdiri sejak abad ke-7 sampai ke-12 Masehi, namun ada juga yang menuliskan candi ini mulai dibangun sejak abad ke-4 M.

Dikutip dari zaman Dulu, Sekarang, dan Esok situs Candi Muaro Jambi merupakan peninggalan kerajaaan kebudayaan klasik masa Sriwijaya dan Melayu kuno.

Artinya, Candi Muaro Jambi dibangun oleh peradaban kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu.

Candi Muaro Jambi dibangun menggunakan bata merah dan pada dindingnya belum ditemukan pahatan-pahatan relief.

Keberadaan kompleks ini menjadi salah satu bukti bahwa sekitar abad ke-4 atau ke-5 Masehi ada kerajaan Melayu (Melayu Tua bercorak Buddha) yang pernah beribukota di Muaro Jambi.

Fungsi Candi Muaro Jambi yaitu pernah digunakan sebagai tempat peribadatan dan belajar agama Buddha, karena ditemukan corak buddhisme serta penemuan tulisan aksara Jawa Kuno.

Hingga sekarang, komplek percandian Buddha ini telah teridentifikasi dengan 110 bangunan candi, yang terdiri dari 39 kelompok candi.

Ada beberapa candi yang berhasil dipugar (diperbaiki kembali), di antaranya Candi Kedaton, Candi Tinggi I dan II, Candi Kembar Batu hingga Candi Koto Mahligai.

Dikutip dari e-book 50 Best Of Sumatera karya Endah Kurnia Wirawati, Kompleks Candi Muaro Jambi pertama kali ditemukan oleh letnan Inggris bernama S.C Crooke pada tahun 1824. Pada tahun 1935-1936, selanjutnya ada orang Belanda bernama FM Schnitger yang melakukan penggalian di situs candi ini.

Sejak saat itu, kompleks candi ini mulai dikenal oleh masyarakat sekitar. Pemugaran kompleks candi oleh pemerintah Indonesia pertama kali dilakukan oleh R. Soekmono, seorang arkeolog Indonesia pada tahun 1975. Ia juga pernah melakukan pemugaran Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Keunikan dan Daya Tarik Kompleks Candi Muaro Jambi
Selain sejarahnya, Candi Muaro Jambi juga memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Berikut beberapa di antaranya.

1. Cagar Budaya Nasional dan Warisan Dunia
Telah disinggung di awal bahwa Candi Muaro Jambi termasuk kawasan KCBN, yang menjadi salah satu kekayaan dunia khususnya bagi pemeluk agama Buddha.

Selain itu, Indonesia juga mendaftarkan Candi Muaro Jambi sebagai candi bersejarah dan warisan dunia UNESCO di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

2. Kawasan yang Luas

Pemandangan kawasan Candi Muaro Jambi
Diketahui, Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Sumatra. Maka tak heran, kalau lokasi Candi Muaro Jambi juga mencakup delapan desa, yaitu Desa Muara Jambi, Dusun Baru, Dusun Mudo, Tebat Patah, Teluk Jambu, Danau Lamo, Kemingking Dalam, dan Kemingking Luar.

Dalam buku Travelnatic Magazine Vol 2 oleh Cecep Rojali dkk, disebutkan bahwa kawasan Candi Muaro Jambi memiliki luas 155.269,58 hektar, atau sepuluh kali lipat lebih luas dari kawasan situs Borobudur.

Di sana, terdapat 11 candi utama, namun diperkirakan masih terdapat 82 reruntuhan yang tertimbun dalam gundukan-gundukan. Atas hal tersebut, kawasan Candi Muaro Jambi disebut sebagai kompleks percandian terluas di Indonesia, sekaligus terluas di Asia.

3. Punya Banyak Spot Menarik
Selain percandian, di kawasan situs Candi Muaro Jambi juga terdapat danau, kolam-kolam kuno, dan parit-parit buatan yang terhubung dengan sungai yang bermuara di jantung pelayaran Sungai Batanghari.

Gabungan spot tersebut dalam kompleks percandian merupakan satu kesatuan jika dikaitkan dengan konsepsi kosmologis dalam kepercayaan Buddhisme.

4. Berkeliling Kawasan
Di sana, kita juga bisa menyewa becak motor, sepeda, ataupun motor listrik untuk berkeliling kompleks Candi Muaro Jambi.

Harga penyewaannya yaitu Rp 50.000 untuk motor listrik, sepeda Rp 20.000, dan becak motor antara Rp 10.000-20.000.

5. Cocok untuk Piknik
Selain berwisata untuk mengenal sejarah, seperti diketahui, kawasan ruang terbuka Candi Muaro Jambi membentang sangat luas dan dikelilingi oleh rumput dan pepohonan rindang.

Sehingga, area tersebut akan sangat cocok untuk dijadikan tempat piknik bersama keluarga, teman, atau orang tersayang lainnya.

Harga Tiket Masuk Candi Muaro Jambi dan Jam Buka
Berdasarkan salah satu situs travel agency, daftar harga tiket masuk Candi Muaro Jambi adalah sekitar Rp 9.000 per orang. Jam buka area objek wisata kompleks Candi Muaro Jambi yaitu dari 08.00 – 18.00 WIB.

Fasilitas
Sebagai salah satu tempat wisata bersejarah, di sekitar kompleks Candi Muaro Jambi juga telah mempunyai beberapa fasilitas umum untuk para pengunjungnya, di antaranya:

Area parkir
Toilet
Tempat ibadah (musala)
Hotel atau tempat penginapan
Tempat kuliner masakan tradisional khas Jambi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *